Selasa, 14 November 2017

Sejarah Lahirnya Merek Adidas

Dibalik kemajuan Dassler yang luarbiasa, menyisakan konflik didalam Dassler hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah pada tahun 1948. Adi Dassler memutuskan melanjutkan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dikombinasikan akhiran nama belakangnya menjadi “adidas”. Selain itu, ia mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark adidas. Rudolph saudaranya, kemudian pindah dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya, Puma. Kita tentu tau sekarang dua merek ini, Adidas dan Puma adalah merek yang besar. Sebesar sejarah mereka.
Merek sepatu Adidas terus berlanjut hingga tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier, icon olahraga tinju pada saat itu menggunakan produk adidas. Hal ini semakin meningkatkan popularitas Adidas. Terlebih lagi pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan merek adidas. Tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.

Namun kesuksesan besar tidak pernah dilalui dengan mudah. Pada awal 80-an, terjadi krisis dan berjayanya Nike di pasar internasional, membuat pamor adidas sedikit menurun. Namun akhirnya adidas berhasil meraih kembali  pamornya ketika Run D.M.C,  grup rap New York, membuat lagu berjudul “My Adidas”  pada tahun 1986. Grup rap ini juga mempopulerkan cara menggunakan sepatu adidas tanpa menggunakan tali. Gaya ini menjadi trend tahun-tahun itu karena diikuti oleh para fans D.M.C.


Era 90an

Fashion memang budaya yang unik. Kita juga pasti meyakini siklus fashion. Karena pasti setiap orang akan berusaha tampil sesuai dengan pribadi mereka. Pada era 90-an tampaknya terjadi pemikiran yang unik di kalangan anak muda US dan Eropa terkait fashion. Mereka berupaya menghindari apapun yang dipakai orang tua mereka termasuk sepatu. Mereka menghindari Nike dan Reebok yang dipakai oleh orang tua mereka. Menjadi keuntungan tersendiri bagi adidas karena adidas yang telah berumur lebih dari 20 tahun pun banyak dicari. Selain banyak dicari, harganya pun cenderung melangit. Adidas memanfaatkan ini untuk memproduksi dan merilis kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas, dari perlangkapan olahraga biasa menjadi lambang identitas dan gaya hidup.

Kekinian

Sehingga kita lihat sekarang produk adidas tidak hanya untuk keperluan olahraga. Namun menjadi lambang budaya baru, menjadi identitas bagi pemakainya. Diburu para hypebeast. Hingga sepertinya 2016 lalu pamor Adidas melejit kembali. Hari-hari kita dipenuhi dengan Adidas NMD, Yeezy, Ultra Boost. Namun kompetisi di sneaker sangat seru dan dinamis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar